Aturan Tata Cara Penulisan Bilangan Romawi Kuno
Aturan Tata Cara Penulisan Bilangan Romawi Kuno - Meskipun terlihat mudah, namun sering juga kita bingung dalam dalam menulis bilangan Romawi. Hal ini tak jarang membuat kita melakukan kesalahan dalam penulisan sistem bilangan Romawi.
Karena itu, hari ini kita akan belajar tata cara penulisan bilangan Romawi terkait dengan aturan penulisannya.
Untuk angka yang kecil tidak sulit karena bilangan Romawi sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja seperti angka I, II, III, IV, V, VI, VIIX, X, XI, XII yang digunakan pada penomoran kelas.
Namun untuk angka yang lebih besar, untuk bisa tahu jumlahnya, kita harus pahami dulu cara penulisannya.
Berikut ini penjelasan tentang bilangan Romawi dan tata cara penulisannya lengkap.
1. Fokus penulisan bilangan Romawi ada pada karakter tunggal.
I = 1
V = 5
X = 10
L = 50
C = 100
D = 500
M = 1000
2. Kombinasi karakter tunggal bilangan Romawi
Setelah itu, kita pelajari cara penggabungan karakter tunggal. Kombinasi karakter tunggal angka Romawi ini untuk menulis angka-angka lainnya.
Misalnya
II = 2
III = 3
IV = 4
VI = 5
XX = 20
3. Aturan penjumlahan bilangan Romawi
Penjumlahan bilangan Romawi maksudnya adalah mengkombinasikan bilangan Romawi.
Contohnya, 25 = XXV
XX = 20
V = 5
Mengapa tidak diterjemahkan 10105?
Itu karena aturan penulisan dalam bilangan Romawi dimana kombinasi huruf yang sama harus dijumlahkan. Simbol Romawi yang sama hanya boleh 3 kali pengulangan.
XXXX = 40 (salah)
40 = XL
Juga simbol Romawi jika diurutkan dari kiri ke kanan semuanya dijumlahkan.
Kenapa VII bukan 511? Atau 52?
Karena berlaku aturan penjumlahan bilangan Romawi dari terbesar ke terkecil sebanyak 3 angka Romawi.
4. Aturan pengurangan bilangan Romawi
Pengurangan paling banyak satu angka.
XLIV = 44
X = 10
L = 50
I = 1
V = 5
Jika diterjemahkan secara satu per satu, maka bisa saja kita akan mendapatkan hasil:
XLIV = 105015, tapi itu salah.
Hal ini karena ada aturan.
Jika lambang Romawi yang menyatakan angka lebih kecil terletak di kiri, maka lambang-lambang Romawi tersebut dikurangkan.
XL = 10 - 50 = 40
IV = I - 5 = 4
Jadi, XLIV yang benar adalah 44.
Kenapa IX = 9 dan bukan 110?
Seperti penjelasan di atas. Angka Romawi yang lebih kecil dan terletak di kiri jika dikombinasikan maka akan dikurangkan.
5. Pengulangan penulisan bilangan Romawi
Dalam penulisannya, bilangan Romawi tidak boleh lebih dari 3 kali pengulangan.
Misalnya 4 = IIII = salah.
Simbol Romawi hanya boleh diulang 3 kali dan hasilnya adalah dijumlahkan.
Misalnya III = 3.
Lihat juga cara penulisan angka Romawi
Demikianlah tata cara dan aturan penulisan bilangan Romawi lengkap. Semoga bermanfaat!
Aturan Tata Cara Penulisan Bilangan Romawi |
Karena itu, hari ini kita akan belajar tata cara penulisan bilangan Romawi terkait dengan aturan penulisannya.
Aturan Tata Cara Penulisan Bilangan Romawi
Untuk angka yang kecil tidak sulit karena bilangan Romawi sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja seperti angka I, II, III, IV, V, VI, VIIX, X, XI, XII yang digunakan pada penomoran kelas.
Namun untuk angka yang lebih besar, untuk bisa tahu jumlahnya, kita harus pahami dulu cara penulisannya.
Berikut ini penjelasan tentang bilangan Romawi dan tata cara penulisannya lengkap.
1. Fokus penulisan bilangan Romawi ada pada karakter tunggal.
I = 1
V = 5
X = 10
L = 50
C = 100
D = 500
M = 1000
2. Kombinasi karakter tunggal bilangan Romawi
Setelah itu, kita pelajari cara penggabungan karakter tunggal. Kombinasi karakter tunggal angka Romawi ini untuk menulis angka-angka lainnya.
Misalnya
II = 2
III = 3
IV = 4
VI = 5
XX = 20
3. Aturan penjumlahan bilangan Romawi
Penjumlahan bilangan Romawi maksudnya adalah mengkombinasikan bilangan Romawi.
Contohnya, 25 = XXV
XX = 20
V = 5
Mengapa tidak diterjemahkan 10105?
Itu karena aturan penulisan dalam bilangan Romawi dimana kombinasi huruf yang sama harus dijumlahkan. Simbol Romawi yang sama hanya boleh 3 kali pengulangan.
XXXX = 40 (salah)
40 = XL
Juga simbol Romawi jika diurutkan dari kiri ke kanan semuanya dijumlahkan.
Kenapa VII bukan 511? Atau 52?
Karena berlaku aturan penjumlahan bilangan Romawi dari terbesar ke terkecil sebanyak 3 angka Romawi.
4. Aturan pengurangan bilangan Romawi
Pengurangan paling banyak satu angka.
XLIV = 44
X = 10
L = 50
I = 1
V = 5
Jika diterjemahkan secara satu per satu, maka bisa saja kita akan mendapatkan hasil:
XLIV = 105015, tapi itu salah.
Hal ini karena ada aturan.
Jika lambang Romawi yang menyatakan angka lebih kecil terletak di kiri, maka lambang-lambang Romawi tersebut dikurangkan.
XL = 10 - 50 = 40
IV = I - 5 = 4
Jadi, XLIV yang benar adalah 44.
Kenapa IX = 9 dan bukan 110?
Seperti penjelasan di atas. Angka Romawi yang lebih kecil dan terletak di kiri jika dikombinasikan maka akan dikurangkan.
5. Pengulangan penulisan bilangan Romawi
Dalam penulisannya, bilangan Romawi tidak boleh lebih dari 3 kali pengulangan.
Misalnya 4 = IIII = salah.
Simbol Romawi hanya boleh diulang 3 kali dan hasilnya adalah dijumlahkan.
Misalnya III = 3.
Lihat juga cara penulisan angka Romawi
Demikianlah tata cara dan aturan penulisan bilangan Romawi lengkap. Semoga bermanfaat!